Beberapa minggu terakhir ini, aku
terpilih menjadi salah satu anggota divisi di sebuah organisasi. Jujur, hal itu
sedikit membuatku kecewa, karena kupikir aku akan dijadikan ketua divisi
tersebut. Hm :) memang aku terlalu percaya diri –mungkin bisa disebut sombong-,
tapi entah kenapa, seakan ingin mencari alasan, hatiku selalu berkata “Keadaan
yang membuatku seperti itu. Semua orang seolah mengiyakan bahwa aku yang akan
menjadi ketua divisi”. Pikiran-pikiran –yang sekarang menurutku buruk- tersebut
melahirkan energi negatif dalam diriku.Kemudian, setelah terus-menerus
“menikmati” rasa kecewa aku mengingat sesuatu.Dari awal, aku telah meneguhkan
diri untuk tetap didivisi tersebut. Hingga kepercayaan diri itu mengerogoti
pikiranku. Dia datang bersama kesombongan. Kesombongan ini makin membuatku percaya diri dan memikirkan hal-hal yang akan
kulakukan jika aku terpilih menjadi ketua divisi –semoga bukan sesuatu yang
percuma :)-. Menurutku ini wajar. Namun diakhir, keteguhan itu mulai memudar.
Samar. Dan aku “tergoda” untuk masuk divisi lain. Memang sama baiknya, tapi
mungkin inilah yang membuat para atasan beralih memilih yang lain –jika yang
kupercaya adalah benar-, atau memang aku yang kurang berkemampuan. Maaf. Bukan bermaksud
meremehkan siapa yang terpilih, tapi jika ada yang berpikir seperti itu, aku
minta maaf. Sungguh.
Peristiwa ini memberiku beberapa pelajaran hidup. Selain
mengendalikan kepercayaan diri yang berlebih –ingat sesuatu yang berlebih itu
tidak akan pernah membawa kebaikan-, mungkin kalimat “Teguhkan pendirianmu hingga akhir” yang harus aku camkan lagi. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga amal menyenangkan diriku diterima :) amin :D